Ayo Makan Buah dan Sayur

Palam, Banjarbaru — Rendahnya konsumsi buah dan sayur di masyarakat masih menjadi perhatian serius, terutama di tengah gaya hidup serba cepat saat ini. Pola makan yang cenderung tinggi karbohidrat dan lemak membuat kebutuhan gizi dari buah dan sayur sering terabaikan, padahal keduanya sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Apa Itu Buah dan Sayur dan Mengapa Penting?

Buah dan sayur merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Dalam ilmu gizi dikenal istilah “isi piringku” yang menekankan perlunya proporsi seimbang antara karbohidrat, lauk, sayur, dan buah. Pemahaman ini penting agar masyarakat tidak hanya kenyang, tetapi juga mendapatkan nutrisi lengkap untuk menunjang kesehatan jangka panjang.

Riset WHO (2024) mencatat bahwa rata-rata konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia masih di bawah anjuran lima porsi per hari. Kondisi ini meningkatkan risiko kekurangan gizi, menurunnya daya tahan tubuh, serta memperbesar peluang terjadinya penyakit degeneratif. Fakta ini menegaskan pentingnya membangun kebiasaan makan buah dan sayur sejak dini.

Apa Dampak Kurang Konsumsi Buah dan Sayur?

Kekurangan konsumsi buah dan sayur bukan masalah sepele. Dampaknya bisa berupa gangguan pencernaan, penurunan konsentrasi belajar, hingga meningkatnya risiko obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Pada anak, kekurangan ini dapat menghambat tumbuh kembang dan menurunkan prestasi belajar, sedangkan pada lansia bisa memperburuk kondisi kesehatan yang sudah rentan.

Dasar Hukum dan Kebijakan di Indonesia

Pemerintah Indonesia mendorong konsumsi buah dan sayur melalui berbagai kebijakan, di antaranya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan program Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan. Regulasi ini menekankan pentingnya perubahan perilaku makan masyarakat dengan menyediakan buah dan sayur dalam setiap menu keluarga, sekolah, maupun fasilitas umum.

Ciri-Ciri Pola Makan Sehat dengan Buah dan Sayur

  1. Memenuhi anjuran minimal lima porsi buah dan sayur setiap hari.
  2. Variasi warna buah dan sayur sebagai tanda ragam nutrisi.
  3. Mengonsumsi buah segar sebagai camilan pengganti makanan tinggi gula.
  4. Menambahkan sayur pada setiap menu utama.
  5. Membiasakan konsumsi sejak usia anak.

Buah dan Sayur di Era Modern

Kini, pola konsumsi buah dan sayur bisa lebih mudah dilakukan dengan berbagai pilihan, mulai dari produk segar di pasar tradisional hingga olahan modern seperti salad, jus, atau smoothie. Teknologi juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi resep sehat, cara penyimpanan, hingga rekomendasi menu seimbang. Namun, masyarakat tetap perlu bijak memilih agar tidak terjebak produk olahan tinggi gula atau bahan tambahan.

“ISI PIRINGKU” Sebagai Panduan Sehat
Agar terbiasa, masyarakat diimbau menerapkan prinsip ISI PIRINGKU setiap kali makan:

  1. Isi separuh piring dengan sayur dan buah.
  2. Sertakan sumber protein hewani atau nabati.
  3. Tambahkan karbohidrat secukupnya.
  4. Batasi makanan tinggi gula, garam, dan lemak.
  5. Minum air putih yang cukup setiap hari.

Kanal Edukasi & Rujukan Resmi

Masyarakat bisa memperoleh informasi gizi dan panduan pola makan sehat melalui beberapa kanal berikut:

  • Kementerian Kesehatan RI melalui laman Isi Piringku
  • Badan Pangan Nasional dengan program edukasi pangan bergizi seimbang
  • WHO dan FAO yang menyediakan panduan konsumsi buah dan sayur global

Mari Biasakan Konsumsi Buah dan Sayur

Membangun kebiasaan sehat dimulai dari langkah kecil di rumah. Mari biasakan menyediakan buah dan sayur dalam setiap menu, mengajak anak mengenal berbagai jenis sayur sejak dini, dan menjadikan buah sebagai pilihan camilan harian. Dengan saling mengingatkan serta mencontohkan perilaku sehat, kita dapat menciptakan keluarga dan masyarakat yang lebih bugar, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *